Kamis, 07 Maret 2024

Mama

     Mama itu sakitnya memang sudah lama dan sudah merasakan penderitaan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Hanya saja tidak menyangka di bulan Ramdahan tahun 2023 itu akan menjadi moment terakhir mama ada di dunia ini. Felling mama sudah kuat, bahkan ketika zhafran lagi nonton video tentang kematian mama bilang "nanti juga nenek begitu." 

    Memang pada dasarnya semua manusia akan mati. Tapi tidak semua orang bisa menyangka orang terdekat yang di cintainya akan pergi terlebih dahulu. kami semua di sini sangat sedih ketika mama sakit, itu suatu cobaan yang berat terutama untuk keluarga kita mah. anis selalu bilang ke mama "jangan di pikirin, mama harus semangat, Insha'Allah akan sembuh jika mama punya sugest yang baik untuk diri mama." tapi anis tahu itu semua sangat sulit dan berat buat mama. tidak semudah ucapan yang di katakan orang-orang. 

    Ketika mama sakit dan pindah ke bawah, Alhamdulillah banyak yang bantu mama. mulai dari bersihin puskesmas sampai bawa perabotan rumah yang di butuhin. awalnya mama gak mau karena gak ada AC karena gerah di malam hari. tapi Nabila berusaha keras buat beli dan pasang AC di kamar mama. akhirnya mama mau. Mama juga gak mau dan takut sama yang namanya cuci darah, namun tidak ada pilihan lain lagi dan mau enggak mau akhirnya kita harus cuci darah seminggu dua kali. Anak-anak mama mencoba memberikan yang terbaik untuk mama walau kadang ada cekcoknya. bukan karena tidak ikhlas melainkan lebih tepatnya tidak tega melihat mama menderita seperti ini. 

    Di rumah sakit Ananda anis dan nabila jadi terbiasa untuk nganterin mama setiap pagi. bahkan kalau mama kuat mama bisa pergi sama bapak naik motor. itu luar biasa, kekuatan mama sangat luar biasa untuk sembuh. hanya semuanya berubah ketika operasi pertama mama yang di tangan mengalami kegagalan. walau kata dokter wiliam tidak masalah karena kasus ini sudah biasa dengan pasien lain, tetapi itu salah satu yang membuat mama jadi kepikiran. bahkan mama sampai gak mau untuk balik lagi buat cuci darah. 

    Kondisi mama semakin lama semakin mengkhawatirkan. Bahkan mama mulai gak nafsu makan, walau anis berusaha buat makanan yang biasa mama makan tapi mama benar-benar sudah tidak ada rasa nafsu makannya. sempat saat itu semuanya sakit, anis bingung dan harus mengantar mama sendirian ke rumah sakit jika tidak ada kendala, ternyata Zhafran besoknya sakit jadi kita semua tidak ada yang berangkat ungtuk mengantar mama cuci darah. bahkan kondisi mama yang meriang juga tidak akan diperbolehkan untuk cuci darah. 

    Sekali mama tidak melakukan cuci darah tetapi alhamdulillah dari hasil itu ada hal baik yang kita ketahui. Dokter etty bilang hasil mama sudah bagus jadi cuci darah hanya di butuhkan dalam seminggu sekali. tetapi ketika mama sudah mau mulai cuci darah kondisi mama malah semakin buruk. bahkan dokter yang bagian HDpun tidak berani karena takut mama kenapa-kenapa. Mau tidak mau anis sama nabila coba bawa mama ke UGD tetapi tindakan di UGD hanya bisa infus dan tidak lebih dari itu. anis tahu mama udah sakit banget buat di ambil darah, suntik sana sini. makanya anis sama nabila gak akan biarin mama sakit lagi. jadi saat itu kita pulang dan mama tidak cuci darah. 

    Beberapa hari kondisi mama semakin parah bahkan mama sudah bicara ngelindur, dan lupa bahkan anis pun di bilang nabila. anis sudah bener-bener sedih. apalagi ketika mama di bimbing sholat sama nabila. anis gak tahan dan selalu menangis kalau melihat mama. anis coba cari tahu tanda kematian melalui google, dan semua yang anis baca itu tandanya sudah di mama semua. anis hanya bisa pasrah dan mendoakan mama meninggal dalam husnul khotimah. 

    Mau tidak mau kita ngabarin kondisi mama sama keluarga mama yang di tasik. Alhmdulillah akhirnya bi Ade dan Nenek dateng walau gak semuanya datang setidaknya di akhir hidup mama, mama bisa melihat dan merasakan kehadiran mereka. mungkin mama ingin mengatakan sesuatu pada nenek (ibunya mama). dan benar, dengan kehadiran mereka di malam malam jumat Bada Magrib ketika keluarga inti mama berkumpul dan mambacakan Al Quran bahkan membisikin kalimat Tauhid Malaikat Izrail datang dengan tugasnya. Anis yakin banget malaikat itu sangat besar dan kita semua benar-benar sangat dekat dengannya. bahkan anis memperhatikan mama yang sedang berada dalam detik-detik di kehidupan mama. mama meninggalnya MasyaALLAH sekali. 

    Pertama mama meninggal tidak dalam keadaaan sendirian. kedua mama seperti tidak merasakan sakit seperti mata melotot atau semacamnya, tetapi mama meninggal dalam kondisi yang seperti sedang istirahat atau tertidur hanya menggertakan gigi saat malaikat Izrail mencabut nyawa mama. dan ketiga  mama meninggal di malam Jumat dan  kematian mama di umumkan dalam tiga masjid. Musholla di Rusun, Masjid Al Hidayah, Majid An-Nur di cikampek. dan ke empat tidak ada yang membicarakan keburukan mama melainkan hanya kebaikan yang anis dengar. bahkan ada yang bilang "mengantar orang baik untuk terakhir kali."

       Bahkan saat pemandian jenazah mama, mereka bilang "MahaALLAH ini ibunya bahagia sekali. lihat ibunya senyum. kalian sebagai anaknya yuk terakhir kalinya mengabdi dengan memandikan mama untuk terakhir kali." sangat wangi di tempat pemandian jenazah mama, bahkan airpun sangat deras seperti berloma-lomba untuk keluar dari keran. bahkan Qistipun sampai bantuin merapikan kain kafan untuk mama. dan Alhamdulillah juga banyak yang ikut mengantar ke pemakaman mama. 

    Di sini anis sama nabila gak bisa berperan dengan sempurna utuk menjadi mama, tetapi kami berusaha melakukan apa yang mama ajakarkan kepada kami tentang kebaikan  pentingnya berbagi, perduli sama tetangga, saudara, bahkan kalau bisa kita bantu mereka. sebagai adik kaka terkadang ada bertengkarnya tetapi nasihat mama selalu kami ingat bahkan kami memang harus selalu bersama. jika bukan adik atau kaka siapa lagi yang akan menolong dan mempersatukan keluarga. anis sama nabila juga akan berusaha menjadi anak sekaligus istri yang soleha walau terkadang ada khilafnya. 

I LOVE YOU MAMA