Selasa, 02 September 2014

Percakapan antara Aku dan Suara Hatiku

Hei NISA..
apa kabar?? ku harap baik selalu :-)

Nisa apa sih cinta itu?
jawabannya : Gak tahu.

Loh kenapa gak tahu? pasti kamu punya rasa Cinta kan?
jawabannya : iya aku punya rasa Cinta. Cinta pada Allah, pada Rasulullah dan sahabatnya,orang tua ku,keluargaku,saudara-saudaraku,sahabat-sahabatku,teman-temanku. tapi aku susah menjelaskannya.

Nisa...Nisaa sungguh aneh :-D

Kenapa Aneh??

Harusnya kamu tahu apa itu Cinta...

Memang Cinta itu apa?

Jika kau cinta pada Allah,kau harus mentaati segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Jika kau cinta pada Rasulullah,ikutilah jejaknya. Jika kau Mencintai orang tuamu,berikanlah mereka kebahagiaan atas dirimu jangan pernah membuatnya kecewa jangan pernah membuatnya menangis,juga layaknya seperti yang lain. 
Cinta sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian. 
Cinta adalah memberikan kasih sayang bukannya rantai. Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun kadang secara tidak di sengaja. Cinta indah namun kepedihan yang ditinggalkannya kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri.

Tapi bagaimana jika ku mencinta lawan jenis,apa aku berdosa?

Jatuh cinta kepada lawan jenis, dari segi jatuh cinta itu sendiri bukanlah aib dan juga bukan dosa. Jatuh cinta adalah hal yang manusiawi dan menjadi naluri yang ada secara alamiah pada setiap manusia normal. Nabi, orang suci, orang shalih, dan ulama mengalami jatuh cinta kepada lawan jenis sebagaimana manusia pada umumnya. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ cinta kepada Khadijah dan Aisyah, ibnu Umar cinta yang sangat kepada istrinya, Ibnu Hazm cinta pada wanita yang sampai membuatnya menjadi ulama besar, Sayyid Quthub mencintai wanita namun gagal menikahinya, dll semuanya adalah contoh bagaimana perasaan itu adalah perasaan yang normal, wajar, natural, dan biasa.

Baiklah...Tapi bagaimana jika aku sudah mencintainya tapi tak bisa memilikinya??

Cinta tak harus memiliki. tapi kesadaran manusia yang hilang saat jatuh cinta membuat hal itu serasa sulit. Karena melihat orang yang di cintai bahagia jauh lebih indah di bandingkan orang yang di caintai tidak bahagia bersama kita. Cinta tidak harus mempererat,tapi ia juga bisa melepas untuk kebahagiaan yang di milikinya. Jadi Cinta itu tidak memaksa.

Apakah mencintai juga harus ada sebuah alasan yang jelas?

Tidak, kita tidak harus memiliki alasan untuk mencintai. Cinta sejati adalah cinta yang ikhlas kita berikan tanpa mencari imbalan sebaliknya. Cinta tidak ada hubungannya dengan apa yang seharusnya kita dapatkan, tetapi lebih kepada apa yang seharusnya kita berikan.
Misalnya saja cinta kasih seorang ibu kepada anaknya, cinta Tuhan kepada hamba-Nya, atau cinta bakti dan kesetiaan seorang istri kepada suaminya, cinta seorang ayah yang membanting tulang untuk nafkahi keluarganya. Semua didasari dengan keikhlasan. Tak ada hitung-hitungan dagang atau alasan-alasan yang harus dipenuhi sebelum kita memberikan cinta.

Ya itu benar. aku sepakat denganmu. tapi di saat ku mencintai seseorang,teman-temanku pernah bertanya "Kenapa kamu bisa mencintainya?" sungguh itu pertanyaan yang sulit untuk ku jawab. tapi bagaimana cara mencintai seseorang yang benar??

  1. Kita boleh mencintai seseorang dalam tahap kagum atau suka, karena cinta itu anugerah, dan dilarang mencintai dengan nafsu karena nafsu itu haram jika belum menikah,
  2. Jika kita belum menikah maka cinta kepada orang tua itu lebih penting daripada cinta kepada kekasih, karena tanggung jawab orang tua terhadap kita masih ada, begitu juga tanggung jawab kita sebagai anak untuk berbakti kepada orang tua.
  3. Jika dalam waktu yang bersamaan orang tua dan kekasih kita membutuhkan kita, maka prioritaskanlah orang tua kita, kita hanya bisa berharap kekasih kita dapat mengalah dan mengerti keadaan kita. Namun jika dia tak mau mengerti maka saya pastikan ia bukanlah jodoh yang baik untuk anda, karena secara tak sadar dia tidak mau membagi waktu kita terhadap orang tua kita, bagaimana jika kita menikah dengannya nanti.
  4. Jika mencintai orang lain dan kita belum bisa menikahinya maka jadikanlah cinta itu sarana ibadah untuk saling mengingatkan ibadah, saling mendoakan dan mempererat tali silaturrahim kita kepadanya, jangan sampai berlebihan dalam memberikan perhatian, karena masih banyak yang lain yang membutuhkan perhatian dari kita.
  5. Jangan sesekali mendahulukan urusan cinta kekasih daripada cinta kepada Tuhan, Rasul, dan Orang Tua, karena kekasih yang baik menginginkan kita untuk taat beragama, dan berbakti kepada orang tua, jika ia menuntut lain dari itu berarti dia bukanlah pasangan terbaik buat kita.
  6. Bagi yang sudah menikah, Kewajiban suami adalah kepada Ibu dan istrinya, sedangkan kewajiban seorang suami adalah kepada suaminya saja.
  7. Jadikan cinta itu sebagai ajang Ujian berat yang harus kita lalui tanpa kerugian, Terus terang cinta itu menimbulkan masalah yang besar jika kita tak mengurusnya dengan baik.
Bagaimana jika ku pernah menangis karenanya yang belum mukhrim??

Tak masalah,kau menguji kesabaranmu dengan cara menangis itu lebih baik. dari pada kau mengungkapkan dengan cara memaksa jalan cintamu. itu yang tidak di wajarkan.

Baiklah..terimakasih wahai Suara Hati ku...

sama-sama Nisa!!! Tersenyumlah :-)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar