Kalian harus menguasai 'peraturan jatuh cinta' sbb:
1. Jatuh cinta itu memulainya amat mudah, tapi menghentikannya susah payah.
Pahami
peraturan sederhana ini. Buat kalian yang belum pernah jatuh cinta
mungkin tidak tahu, tapi buat yang sekarang lagi patah hati, mereka
sudah level S-3 atau profesor pahamnya. Maka, kalau kalian percaya
dengan peraturan ini, berhati2lah selalu untuk jatuh cinta, bukan
sebaliknya, malah asyik bermain dengan perasaan. Jangan coba2 membuka
bendungan hati kalian, nanti jebol tidak terkendali.
2. Jatuh cinta itu tidak pernah rumit. Sederhana. Selalu sederhana. Tapi orang2nya lah yang membuat rumit.
Camkan
baik2. Lagi2, buat kalian yang belum pernah jatuh cinta mungkin tidak
paham, tapi besok lusa, ketika kalian mencemplungkan diri dalam urusan
ini, ingat peraturan tersebut. Kitalah yang selalu membuat rusuh, galau,
ribet, bego diri sendiri. Jatuh cintanya sih nggak. Cinta itu selalu
simpel. Orang2nya yg rumit. Dalam urusan yang sudah pasti sekalipun
orang2 tetap saja membuat rumit, apalagi dengan perasaan tidak jelas,
hubungan tdk lurus, lebih rumit lagi.
3. Cinta itu bisa redup, bahkan padam, pun juga bisa menyala tinggi. Tergantung kita.
Bohong
banget kalau cinta orang itu terussss saja menyala tinggi. Itu hanya
trik pemasaran film, buku2, dsbgnya. Dilebih2kan, biar yang nonton atau
baca senang hatinya. Cinta itu persis seperti api unggun. Kita sendiri
yang menentukan apakah api unggun itu akan terus menyala atau padam.
Nah, kebanyakan, orang2 bahkan sukarela menyiram api unggunnya dengan
minyak tanah sekontainer, maka menyala tinggilah dia sesaat, membakar
dirinya sendiri, merusak. Tanpa sempat berpikir, apakah perasaannya itu
sungguhan atau karena dia tidak mampu mengendalikan diri. Tanyakan ke
orang tua kalian, yang membuat pernikahan itu awet hingga 50 tahun,
bukan karena cintanya terus menyala tinggi. Tapi karena mereka punya
komitmen, kepercayaan. Dengan dua hal tsb mereka memutuskan untuk jatuh
cinta lagi, jatuh cinta lagi pada suami/istrinya hingga bertahan puluhan
tahun.
4. Jatuh cinta itu tidak bisa membuat kenyang. Pun, jatuh cinta tidak bisa membuat kita produktif.
Saya
serius. Memang betul, orang2 bisa saja enggan makan saat hatinya sedang
riang karena cinta. Tapi itu tidak membuat kenyang. Come on, lebih
penting krisis kelaparan di negara Afrika sana dibanding krisis cinta
satu dunia. Jika kalian paham peraturan ini, maka kalian akan tahu: ada
banyak hal lebih penting dibandingkan urusan jatuh cinta. Juga benar,
orang2 yang jatuh cinta memang lebih kreatif, lebih semangat, tapi itu
tidak membuatnya otomatis produktif. Saat dia berhasil membuat novel,
lagu atau karya2 monumental, itu karena ybs sendiri memang produktif,
bukan karena perasaan tsb. Coba saja lihat, milyaran orang2 jatuh cinta,
tdk semuanya jadi pencipta karya masterpiece.
5. Jatuh cinta itu harus diuji, bukan diterima apa adanya
Hari
ini, banyak sekali orang2 yang mudah jatuh cinta, lantas bilang, telah
kuberikan segalanya untuknya. Aduh, kalian kebanyakan nonton film atau
baca buku tentang cinta deh. Jatuh cinta itu butuh diuji, habis2an.
Bukan dengan tangan terbuka malah diterima begitu saja. Bahkan dalam
fase paling awal, ketika perasan itu mulai berkecambah di hati. Jika
kalian menyukai orang lain misalnya, maka silahkan diuji. Minimal uji
dengan waktu dan jarak. Apakah perasaan tsb memang semakin besar atau
semakin kecil. Habis2an diujinya. Bila perlu disimpan dalam hati selama
bertahun2. Jika memang jodohnya, pasti akan jadi. Bukan malah terlihat
murahan banget. Di jejaring sosial, berceceran, tumpah bikin becek di
mana2 perasaan kita.
6. Jatuh cinta itu bukan alat pembenaran diri.
Contoh
paling kacau adalah ketika dua orang sesama jenis bilang mereka jatuh
cinta dan maksa menikah? Hello, memangnya dengan kata cinta kita bisa
menganulir berjuta peraturan dunia? Bilang semuanya jadi oke dan
dibenarkan. Hei, 'cinta' itu bukan argumen. Maka juga saat ada pasangan
beda agama ingin menikah, 'cinta' itu bukan alat pembenaran, yang
kemudian membuat gugur peraturan lainnya. Kalau pengin melanggar
peraturan agama, langgar saja, tidak perlu bawa2 kata cinta. Pahami
peraturan ini, cinta bukan alat pembenaran, buat kalian yang
mencemplungkan diri dalam perasaan ini, maka 'cinta' bukan alasan kalian
menyerahkan segalanya, 'cinta' bukan pembenaran untuk disakiti, 'cinta'
bukan pembenaran untuk merusak diri sendiri. Please, jangan mau dibuat
bego.
7. Kita yang mengendalikan perasaan, bukan sebaliknya.
Pahami
peraturan ini baik-baik. Mau seheboh apapun perasaan itu, kitalah yang
mutlak mengendalikan kemudi perasaan. Jangan ijinkan perasaan
mengambil-alih. Gunakan akal sehat. Kalian harus tahu, utk orang yang
jatuh cinta, bahkan saat yg dicintainya itu jahat, dia tetap saja merasa
baik. Saat yg dicintainya itu berkhianat, selingkuh, dia tetap saja
punya alasan atau penjelasan baiknya. Padahal, orang sedunia juga tahu
itu tindakan bodoh. Kenapa tetap dilakukan? Karena dia membiarkan
perasaan mengendalikan akal sehatnya. Jika kita tidak mampu utk
mengendalikan kemudinya, minta pendapat orang lain, seperti orang tua,
sahabat baik, dengarkan nasehat mereka, bukan sebaliknya.
Silahkan pahami 7 peraturan jatuh cinta ini.