‘Garuda di Dadaku 2’, Pembuktian Seorang Bayu
VIVAnews – Masih ingat dengan kisah Bayu (Emir Mahira), bocah kelas enam SD yang memiliki impian jadi pemain bola di film ‘Garuda di Dadaku?’ Dua tahun berselang semenjak kemunculan film tersebut, kini hadir sekuel ‘Garuda di Dadaku 2’.
Meski sutradara berganti dari Ifa Isfansyah menjadi Rudi Soedjarwo, namun penulis skenario tetap dipercayakan kepada Salman Aristo yang juga bertindak sebagai produser.
Apabila dalam film ‘Garuda di Dadaku’, Bayu harus menghadapi sang kakek yang menentang keras cita-citanya sebagai pesepakbola maka di sekuel keduanya ini sang tokoh utama yang mulai beranjak remaja dihadapkan pada pergolakan masa muda dan proses pencarian jati diri.
Tak hanya itu, Bayu juga harus menghadapi sejumlah konflik, baik di sekolah maupun di tim bola. Di tengah konflik tersebut, Bayu mengemban tugas baru sebagai kapten tim nasional yang akan mengikuti liga ASEAN.
“Dengan segala persoalan maupun konflik di sekelilingnya, Bayu harus berproses menjadi dewasa, mengemban tanggung jawab luar biasa besar sebagai kapten tim nasional tapi dia tetap seorang anak-anak. Dinamika itulah yang akan menarik bagi penonton,” ujar Rudi.
Salman menambahkan, perjalanan Bayu di sekuel kedua ini lebih kepada pembuktian. “Apakah Bayu pantas memakai Garuda di dadanya? Itulah yang menjadi dasar film kedua ini,” kata Salman.
Film ‘Garuda di Dadaku 2’ masih dibintangi oleh Aldo Tansani (Heri) dan Maudy Koesnaedi (ibunda Bayu). Adapun pelatih timnas, Wisnu diperankan dengan baik oleh aktor yang tengah naik daun, Rio Dewanto. Wisnu digambarkan sebagai pelatih yang keras. Karakter Wisnu yang keras terbentuk karena ia anak dari seorang prajurit militer.
Lain lagi dengan Emir. Akting Emir di film ini terlihat lebih matang dalam memerankan sosok Bayu yang beranjak remaja. Ada beberapa adegan yang tidak banyak dialog, sehingga semua ditampilkan melalui ekspresi wajah. Percakapan juga dibuat sealami mungkin antara Bayu dan teman-temannya, sehingga tidak terlihat kaku.
Emir Mahira Salim atau lebih dikenal sebagai Emir Mahira sang jagoan bahkan sebagai idola baru ditambah lagi gaya rambutnya yang unik, behel di giginya, dan t-shirt v-nec yang dikenakannya membuat cewek semakin gemes melihatnya. Emir Mahira lahir di Jakarta, 19 September 1997 dimana nama Emir tersebut melejit lewat film yang dibintanginya yaitu “Garuda Di Dadaku” yang berperan sebagai Bayu yang berlaku sebagai bocah yang culun dan imut yang bercita-cita masuk Timnas U-13 di ‘Garuda di Dadaku’ (2009) ke Bayu Sang Kapten yang ganteng di ‘Garuda di Dadaku 2′ (2011).
Untuk lebih tahu siapa Emir Mahira Salim ini disini akan kami berikan profil lengkapnya :
Emir Mahira Salim
Laki-Laki
Jakarta, 19 September 1997
Laki-Laki
Jakarta, 19 September 1997
HOBBY : Bermain bola, menggambar
BIOGRAFI
Emir Mahira Salim, atau dikenal dengan Emir Mahira, lahir di Jakarta pada tanggal 19 September 1997 dan namanya melejit lewat judul ” Garuda Di Dadaku” yang berperan sebagai Bayu, dan akhirnya banyak sekali tawaran yang masuk untuk bermain film.
Beruntung sang mama cukup selektif. Beliau tidak begitu saja menerima setiap tawaran yang masuk. Beliau membaca naskah dulu, baru kemudian menentukan, apakah isi film itu bagus dan cocok diperankan oleh Emir yang usianya masih muda, serta sesuai dengan jadwal kegiatannya.
Karena itulah nama Emir tak sering terdengar lagi setelah debut perdananya. Setahun berselang, Emir kembali membintangi sebuah judul film. Setelah selesai semua proses pembuatan film tersebut, Emir pindah ke Singapura karena ayahnya dipindahtugaskan.
Sedikit demi sedikit, Emir meninggalkan kegiatan dan hobinya. Emir resmi keluar dari Sekolah Sepak Bola Arsenal. Ia mengganti hobi sepak bola dengan tenis meja. Semua dilakukan untuk mempersiapkan diri mengikuti tes masuk ke sekolah internasional di Negeri Singa.
Keberangkatannya ke Singapura disinyalir sebagai mundurnya Emir juga dari dunia akting. Namun ternyata isu tersebut salah. Emir masih konsisten dalam karirnya sebagai aktor.
KARIR
Awal perjalanan karirnya adalah dengan menjadi bintang utama dalam film GARUDA DI DADAKU (2009) dan namanya langsung tenar di Indonesia.
Setelah setahun menghilang dari layar lebar, Emir Mahira kembali lagi lewat film yang bertajuk MELODI. Film ini digarap sebelum keberangkatannya ke Singapura mengikuti sang ayah yang dipindahtugaskan.
Tahun 2011, Emir benar-benar menunjukkan bakat aktingnya yang bukan hanya sekedar main-main. Tak tanggung-tanggung, dua judul film dibintanginya tahun ini. salah satu di antara film tersebut adalah sekuel dari film pertama Emir, GARUDA DI DADAKU.
FILMOGRAFI
2011 GARUDA DI DADAKU 2
2011 RUMAH TANPA JENDELA
2010 MELODI
2009 GARUDA DI DADAKU
2011 RUMAH TANPA JENDELA
2010 MELODI
2009 GARUDA DI DADAKU
FOTO Emir Mahira Salim